Banyak buku yang membahas tentang pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu strategi di dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Sebelum memberikan alternaticontoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII, dalaartikel ini terlebih dahulu akan diuraikaadalah beberapa pengertian tentang pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL) yang terdapat dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 Matematika SMP/MTs. Dalam buku materi pelatihan tersebut diuraikan dua definisi

PBL sebagai berikut (BPSDM P dan K daPMP, 2013: 229).


1.   Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsanpeserta didik untuk belajar. Dalam  kela yan menerapka pembelajara berbasis  masalah,  peserta  didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
2. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantanpeserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang



diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konseatau materi yang berkenaadengan masalah yang harus dipecahkan.

Selanjutnya, masih dalam buku Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013 Matematika SMP/MTs, dalam penerapannya pembelajaran berbasis masalah dikelompokkan   kedalam 5 tahap. Kelima tahap tersebut diuraikan dalam tabel sebagai berikut (BPSDM P dan K daPMP, 2013: 236).

Tahapan-Tahapan ModePBL

FASE-FASE
PERILAKU GURU
Fase 1

Orientasi peserta didik kepada masalah.
·  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan.
·  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2

Mengorganisasikan peserta didik.
Membantu peserta didik mendefinisikan danmengorganisasikan tugabelajar yang berhubungadengan masalah tersebut.
Fase 3

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakaeksperimen untuk mendapatkan penjelasan dapemecahan masalah.
Fase 4

Mengembangkadan menyajikan hasil karya.
Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagtugas dengan teman.
Fase 5

Menganalisa damengevaluasi proses pemecahan masalah.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajar/meminta kelompok presentasi hasil kerja.


Di bawah ini akan diberikan salah satu alternatif contoh bagaimana menerapkan kelima tahap pembelajaran berbasis masalah tersebut. Dalam contoh ini diambilkan materi untuk



mata  pelajara Matematika  kelas  VI terkait  denga topik/sub  topi Bilangan/Pola

Bilangan. Kompetensi dasar yang dipiliadalah:


2.1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.2.  Memiliki  rasa  ingin  tahu,  percaya  diri,  da ketertarika pada  matematika  serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalamabelajar.
3.5.  Memahami  pola da menggunakanny untuk  menduga dan  membuat  generalisasi

(kesimpulan).


4.1. Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.


Tahapan dalam penerapan modePBL.


1.   Tahap ke-1 (Fase 1): orientasi peserta didik padmasalah.

Pada tahap ini, pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran daaktivitas-aktivitas  yang akan dilakukan. Hal ini sanga penting untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengetahui pembelajaran yanakan dilakukan. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah sebagai berikut.

a.   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi dasar yang dipilih, tujuan pembelajaraadalah sebagai berikut.
Peserta didik dapat:


·    memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuageneralisasi (kesimpulan) serta untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
·    Memiliki rasa ingin tahu

·    Menunjukkan sikap tanggung jawab, kerjasama, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
b.   Guru mengajukan fenomena atau cerita untuk memunculkan masalah terkait pola, memotivasi   peserta   didik   dengan   menyampaikan   kegunaan   praktis   dari pemahaman peserta didik terhadap penerapan pola yang dapat dipergunakan untuk menduga atau membuat suatu generalisasi atau kesimpulan.
c.   Guru memberikan masalah terkait penerapan pola bilangan  yaitu peserta didik diminta untuk memperkirakan berapa banyak kursi yang dibutuhkan dalam suatu






gedung pertunjukan jika susunan kursi yang dirancang dalam suatu gedung pertunjukan tersebut berbentuk trapesium samakaki seperti gambar berikut.




                                          
            
                                                                          

 

(i)                                             (ii)

i.     Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 4 kursi, baris kedua diisi 6 kursi, baris ketiga diisi 8 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan kursi yang dibentuk ada 12 baris, 15 baris, dan 20 baris? Dapatkah kamu membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat baris?
ii.     Jika pada susunan kursi baris pertama akan diisi 7 kursi, baris kedua diisi 9 kursi, baris ketiga diisi 11 kursi, dan seterusnya setiap baris ke belakang bertambah 2 kursi, berapakah banyaknya kursi yang dibutuhkan jika susunan kursi yang dibentuk ada 10 baris, 12 baris, dan 15 baris? Dapatkah kamu membuat rumus untuk memprediksikan banyak kursi yang dibutuhkan dalam gedung pertunjukkan tersebut jika terdapat baris?


d.   Guru   selanjutnya   menjelaskan   cara   pembelajaran   yang   akan   dilaksanakan berikutnya yaitu melalui penyelidikan, kerja kelompok, dan presentasi hasil.


2.   Tahap ke-2 (fase 2), mengorganisasi peserta didik dalam belajar.

Pada tahap ini aktivitas utama guru adalah membantu peserta didik untuk belajar (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar yang berhubungan dengan masalah yang diberikan). Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan adalah:

a.   Guru mengelompokkan peserta didik dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-

5 orang.

b.   Guru memberi tugas kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan melalui diskusi kelompok.



c.   Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk membaca buku peserta didik atau sumber lain atau melakukan penyelidikan guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diberikan.


3.   Tahap ke-3 (fase 3), membimbinpenyelidikan secara individu maupukelompok.

Pada  taha ini gur membimbing  peserta  didik  dalam  memecahka masalah melalui penyelidikan individu maupun kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.

a.    Guru   meminta   peserta   didik   untuk   melakukan   penyelidikan   dengan mengumpulkan informasi terkait banyak kursi yang dibutuhkan dalam setiap baris dan banyak kursi dalam beberapa baris.
b.    Guru membimbing peserta didik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis  dalam mencari  jawaban  terkait  denga masalah  yang telah  diberikan (banyak kursi yang dibutuhkan dalam menyusun barisan kursi).


4.   Tahap ke-4 (fase 4), mengembangkan dan menyajikan hasikarya.

Pada tahap ini guru dapat membimbing peserta didik untuk mengembangkan hasil penyelidikannya dan meminta peserta didik mempresentasikan hasil temuannya. Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.

a.   Guru meminta peserta didk untuk mengembangkan hasil penyelidikan menjadi bentuk umum (rumus umum) yaitu berapa banyak kursi yang dibutuhkan jika terdapat baris.
b.   Guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil temuannya (jawaban terhadap masalah yang diberikan) dan memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi dan memberi pendapat terhadap presentasi kelompok.


5.   Tahap ke-5 (fase 5), menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini guru memandu/memfasilitasi peserta didk untuk menganalisa dan mengevaluasi  proses  pemecaha masala yang  diperolehnya Kegiatan pembelajaran yang dimungkinkan sebagai berikut.



a.   Gur membimbing  siswa  untuk  melakuka analisis  terhada pemecahan masalah terkait pola bilangan yang telah ditemukan siswa.
b.   Gur membantu  siswa  untuk  melakuka refleksi  atau  evaluasi  terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
c.   Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa. Klik gambar dibawah

                                                                                                          






                       

0 comments:

Post a Comment